Pastoral Hub
top
i

IFGF Global

MEMBANGUN HUBUNGAN YANG KUAT DENGAN ANAK ANDA


Menjadi orang tua tidaklah mudah, terutama sebagai seorang ayah. Kita sebagai ayah sering kali begitu sibuk dengan pekerjaan kita sehingga menemukan cara untuk menjalin ikatan dan tetap terhubung dengan anak-anak kita bisa menjadi sebuah tantangan. Terkadang, kita berpikir bahwa tetap terhubung dengan anak-anak kita adalah tugas istri kita. Kita terjebak dalam perangkap melakukan hal-hal rutinitas untuk keluarga kita, dengan berasumsi bahwa kita sudah mengasuh anak-anak kita dengan baik.


Tapi tahukah Anda? Hubungan yang baik antara orangtua dan anak tidak terjadi begitu saja; dibutuhkan niat dan usaha. Jadi, bagaimana kita, sebagai ayah, dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak kita?


1. BERDOALAH UNTUK ANAK ANDA!

Doa kita sangat berarti. Tidak ada hal yang lebih kuat yang dapat kita lakukan sebagai ayah dalam kehidupan anak-anak kita selain mendoakan mereka. Kita dapat mengajarkan mereka pelajaran yang berharga dan melatih mereka dalam berbagai keterampilan hidup, tetapi mendoakan mereka adalah suatu kehormatan dan hak istimewa yang membangun ikatan khusus antara ayah dan anaknya.


Ketika kita masih memiliki anak-anak kita yang masih kecil yang tinggal di bawah atap rumah kita, luangkanlah waktu untuk mendoakan mereka. Tumpangkanlah tangan ke atas mereka. Berdoalah untuk memberkati mereka sebelum mereka berangkat ke sekolah di pagi hari, sebelum mereka mengikuti kompetisi musik atau olahraga, saat mereka merasa putus asa, atau saat mereka sakit. Cobalah untuk menemukan momen dan kesempatan untuk mendoakan anak-anak kita. Bahkan jika anak-anak kita sudah dewasa dan tidak lagi tinggal bersama kita, kita masih dapat berdoa untuk mereka. Tidak ada kata terlambat untuk berdoa bagi mereka.


Kita mungkin tidak akan pernah bisa menjadi ayah yang sempurna, tetapi kita bisa menjadi ayah yang berdoa.

“Berdoa bukanlah memberitahu Tuhan apa yang harus dilakukan. Berdoa adalah bermitra dengan Tuhan untuk melihat bahwa kehendak-Nya terjadi.”
– Stormie Omartian –

Jika bukan kita yang mendoakan anak-anak kita, lalu siapa lagi?


2. SENANTIASA TERLIBAT DALAM KEHIDUPAN MEREKA

Seiring pertumbuhan anak-anak kita, mereka menemukan hobi dan aktivitas yang menarik minat mereka dan membantu membangun jati diri mereka. Minat ini dapat mencakup olahraga, musik, menggambar, membaca, membangun dengan Lego, memasak, dan banyak lagi. Penelitian telah menunjukkan bahwa seorang ayah yang terlibat dan suportif sangat mempengaruhi kesejahteraan, kognitif, dan perkembangan sosial anak. Kita sebagai ayah, perlu mengambil kesempatan ini untuk membangun ikatan yang lebih dalam dengan anak-anak kita, menumbuhkan rasa percaya diri mereka, dan membuka jalur komunikasi melalui keterlibatan yang positif. Dengan kata lain, kita harus tetap terlibat dalam kehidupan mereka.


Bacakan buku untuk atau bersama anak Anda, makan malam bersama (hanya ayah dan anak), bermain video game bersama, berjalan-jalan dengan anak Anda hanya untuk menghabiskan waktu bersama, mendengarkan musik yang anak Anda sukai (tetaplah berpikiran terbuka, dan jangan mengkritik musik mereka), berpartisipasi dalam olahraga bersama, atau melakukan kegiatan lain bersama. Belajarlah untuk melihat dunia dari sudut pandang anak Anda. Ketika kita dapat menikmati saat-saat menyenangkan dan tertawa bersama, hal ini akan membantu mengembangkan hubungan yang kuat dengan anak kita, yang akan menghasilkan hubungan baik yang akan bertahan seumur hidup.


Pada tanggal 30 Maret 2024 lalu, IFGF MEN Surabaya berkolaborasi dengan IFGF YOUTH Surabaya menyelenggarakan acara yang disebut “Sports Day (Dads x Youth)”. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para ayah dan anak-anak mereka untuk menciptakan momen dan pengalaman bersama yang akan menumbuhkan kenangan abadi dan memperkuat ikatan mereka.



Saya percaya bahwa dengan menjadi ayah yang memiliki niat dan melakukan upaya ekstra untuk mendoakan anak-anak kita dan tetap terlibat dalam kehidupan mereka, kita tidak hanya mengirimkan pesan yang kuat bahwa mereka dihargai dan dicintai, tetapi juga membangun jembatan antara hati kita dan hati mereka. Hal ini memungkinkan Yesus untuk menyeberang dari kita kepada mereka. Pada akhirnya, itulah yang terpenting.

“Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
(3 Yohanes 1:4 TB)

Sumber: Jerry Ruslim (Koordinator Men Global)

Post a Comment