Pastoral Hub
top
i

IFGF Global

Pengampunan Sejati

Beberapa waktu lalu, kita baru saja merayakan karya penyelamatan Tuhan bagi umat manusia atau disebut juga hari paskah. Dalam momen tersebut, our chairman, Ps Jimmy Oentoro menyampaikan pesan melalui ibadah kepada jemaat IFGF. Pada peringatan hari jumat agung atau dikenal dengan istilah Good Friday, Ps Jimmy menekankan tentang pengampunan. Bagi orang romawi di zaman itu, Tuhan yang mereka kenal adalah Tuhan yang pembalas sementara bagi orang Israel “mata ganti mata”. Sehingga dengan kedatangan Yesus yang mau mati di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia adalah sebuah revolusi baru tentang pengampunan di zaman itu.

Di kayu salib Yesus meminta kepada Bapa pengampunan untuk kita sehingga kita memperoleh kehidupan yang kekal. Di kayu salib, Dia melakukannya untukmu, Dia mengampunimu. Dalam Yesaya 53:12 dikatakan “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak”.

Dosa itu memang kuat tetapi Yesus lebih kuat dan kita tahu bahwa upah dosa adalah maut, tapi puji Tuhan Dia menebus kita. Peringatan Jumat Agung berarti Allah membuka lembaran baru dalam hidup manusia melaui pengorbanan putraNYA di kayu salib. DIA melakukannya untukmu! Bapa di surga mengampunimu! Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan t kasih karunia-Nya (Efesus 1:7).

penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Efesus 1:7). Pada hari Minggunya, saat memperingati Paskah, Ps Jimmy membagikan pesan dengan judul “The Last Word”. Ketika batu kubur Yesus ditutup/digulingkan, semua berpikir tentang kematian

  • Murid-murid: harapan dan pahlawan kita ternyata mati
  • Pontius Pilatus: pengacau sumber huru hara itu telah mati
  • Farisi & Ahli Taurat: musuh kita akhirnya mati

Kematian adalah pra syarat untuk kebangkitan dan memperoleh sebuah kehidupan baru yang Tuhan rencanakan. Dalam 1 Petrus 3:18 dikatakan “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh”.

Kematian Yesus di kayu salib melambangkan beberapa hal, yaitu:

  1. Di kayu salib itulah terjadi aphiemi / pengampunan (Lukas 23:34)
  2. Di kayu salib itulah Yesus berkata “Sudah Selesai” (Yohanes 19:30) Tetelestai (Greek) berarti dibayar lunas / paid in full / completely and forever. 
  3. Dia telah bangkit. Egerthe berarti bangkit, kuasa untuk membangkitkan putranya dari kematian.

Di kayu salib Yesus meminta pengampunan supaya kita dapat memperoleh kehidupan yang kekal. Forgiveness / pengampunan tidak bisa melakukan apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun pengampunan dapat menutup lubang di masa lalu dan anda membuka lembaran baru yang tidak ada cacatnya di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

– Matius 18:21-22 –

Next: Tetap Membantu Sesama

Post a Comment