Pastoral Hub
top
i

IFGF Global

MELEKAT KEPADA TUHAN DALAM MASA PENANTIAN


“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
(Yesaya 40:31 TB)

Masa penantian yang panjang seringkali terasa sulit dan membingungkan, tetapi dalam Alkitab, kita melihat bahwa Tuhan menggunakan masa-masa penantian untuk tujuan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Tuhan seringkali mengizinkan masa penantian dan bagaimana kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan selama penantian itu:


1. Penanaman Karakter dan Iman

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Masa penantian adalah kesempatan untuk memperkuat karakter dan iman kita. Selama penantian, kita belajar bersabar, setia, dan percaya kepada Tuhan meskipun belum melihat hasil langsung. Misalnya, Abraham belajar untuk mempercayai janji Tuhan meskipun harus menunggu bertahun-tahun untuk melihat penggenapannya.

  • Apa yang harus dilakukan?
    Fokus pada pengembangan karakter yang selaras dengan kehendak Tuhan. Bersikap sabar dan bertekun dalam iman, bahkan ketika hal-hal tidak berjalan sesuai harapan. Mengambil waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan pembacaan Firman.


2. Persiapan untuk Tugas atau Berkat yang Lebih Besar

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Penantian sering kali merupakan waktu persiapan. Tuhan mungkin mempersiapkan kita untuk tanggung jawab atau berkat yang lebih besar di masa depan. Seperti Yusuf yang melalui penderitaan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya dipersiapkan untuk memimpin Mesir.

  • Apa yang harus dilakukan?
    Gunakan masa penantian untuk mempersiapkan diri. Belajar keterampilan baru, memperbaiki karakter, atau memperkuat iman. Fokus pada hal-hal yang dapat kita lakukan sekarang agar siap ketika masa penantian berakhir.


3. Membangun Ketergantungan pada Tuhan

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Penantian mengajarkan kita untuk benar-benar bergantung kepada Tuhan dan tidak pada kekuatan kita sendiri. Seperti dalam kisah Musa, dia harus menunggu 40 tahun di padang gurun Midian sebelum dipanggil Tuhan untuk memimpin Israel keluar dari Mesir. Masa penantian mengajarkan Musa untuk bergantung sepenuhnya pada pimpinan Tuhan.

  • Apa yang harus dilakukan?
    Latih hati untuk terus bergantung pada Tuhan. Jangan mencoba untuk mempercepat proses dengan kekuatan sendiri atau merasa putus asa. Sebaliknya, belajar mempercayakan masa depan kepada Tuhan sambil tetap setia melakukan apa yang bisa dilakukan hari ini.


4. Menjaga Hati dari Kesombongan atau Ketidakmatangan

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Masa penantian membantu kita merenungkan motivasi dan memurnikan hati kita. Dalam 1 Petrus 5:6, kita diingatkan untuk rendah hati di hadapan Tuhan, dan di waktu yang tepat, Dia akan meninggikan kita. Dalam masa penantian, Tuhan mungkin bekerja untuk membersihkan kita dari kesombongan atau ketidakmatangan yang dapat menghalangi kita menerima berkat-Nya.

  • Apa yang harus dilakukan?
    Periksa hati kita secara teratur. Apakah kita menantikan berkat Tuhan dengan motivasi yang murni? Apakah ada sikap atau perilaku yang perlu kita perbaiki sebelum menerima apa yang kita nantikan? Rendahkan hati di hadapan Tuhan dan izinkan Dia bekerja dalam batin kita.


5. Pengajaran tentang Waktu Tuhan

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Waktu Tuhan sering kali berbeda dari waktu yang kita inginkan. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita, kapan kita siap untuk menerima sesuatu, dan kapan situasi di sekitar kita siap. Penantian mengajarkan kita untuk berserah pada waktu Tuhan yang sempurna, seperti yang dialami oleh Hana dalam penantiannya untuk seorang anak.

  • Apa yang harus dilakukan?
    Latih diri untuk bersabar dan percaya bahwa waktu Tuhan selalu lebih baik daripada waktu kita sendiri. Daripada berfokus pada “kapan” hal-hal akan terjadi, fokuslah pada hubungan dengan Tuhan yang akan memampukan kita untuk menerima segala sesuatu dengan damai dan sukacita.


6. Mengalami Transformasi Rohani

  • Mengapa Tuhan mengizinkannya?
    Dalam masa penantian, Tuhan sering melakukan transformasi rohani dalam hidup kita. Seperti dalam kisah Ayub, melalui penderitaan dan penantian, dia lebih memahami siapa Tuhan sebenarnya dan mengalami kedekatan yang lebih dalam dengan-Nya. Ayub 42:5 mengatakan, “Dahulu aku hanya mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”

  • Apa yang harus dilakukan?
    Gunakan waktu penantian sebagai momen untuk merenung dan memperdalam hubungan dengan Tuhan. Bersikap terbuka terhadap pelajaran yang Tuhan ingin ajarkan dan izinkan Dia mengubah hati dan pikiran kita.


Cara Mengetahui Apa yang Harus Dilakukan Selama Masa Penantian

1. Berdoa dan Mencari Kehendak Tuhan

Luangkan waktu untuk berdoa, mencari kehendak Tuhan, dan mendengarkan suara-Nya. Kadang-kadang Tuhan memberikan arahan yang jelas melalui Firman-Nya atau melalui dorongan Roh Kudus tentang langkah yang harus diambil.


2. Tetap Setia dalam Kewajiban Sehari-hari

Seperti Daud yang tetap menjadi gembala dan menjalani hidup sehari-hari meskipun dia telah diurapi sebagai raja, kita harus tetap setia dalam tugas dan tanggung jawab yang ada saat ini.


3. Berkati Orang Lain Selama Penantian

Alihkan fokus dari diri sendiri dan mulai memberkati orang lain. Masa penantian bisa menjadi peluang untuk melayani dan menguatkan orang lain yang juga sedang dalam prosesnya masing-masing.


4. Percayakan Rencana dan Waktu Tuhan

Akui bahwa ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, tetapi kita dapat mempercayakan segalanya kepada Tuhan. Roma 8:28 mengingatkan kita bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia.


Sumber: Ps. Dave Rustanto (Koordinator Doa Global)

Post a Comment