Menemukan Tujuan dan Panggilan Tuhan
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:10 (TB)
Sebagai generasi muda, ini adalah salah satu pertanyaan tersulit dalam hidup. Kebanyakan orang tidak yakin akan panggilan hidup mereka. Tapi menurut saya sangat penting untuk menemukan tujuan dan panggilan Tuhan dalam hidup karena tanpanya kita bisa merasa lelah, kehilangan arah dan tujuan. Tanpa arah dan tujuan hidup, kita tidak akan memiliki gairah dalam hidup. Tetapi Yesus berkata bahwa Dia ingin kita memiliki hidup yang sepenuhnya, yang berarti hidup yang penuh dengan tujuan, semangat, dan sukacita.
Paulus sering menyebut hidup sebagai suatu pertandingan dan dia berlari secepat yang dia bisa untuk sampai ke tujuan. Apa tujuanmu? Dan bagaimana membedakan apakah itu kehendak Tuhan atau kehendak kita sendiri? Jawabannya tidaklah begitu sulit.
Seringkali dalam Alkitab ketika Tuhan memanggil dan memberkati orang, Dia memberkati mereka untuk menjadi berkat bagi orang lain. Misalnya, Dia berkata kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, “Segala bangsa akan diberkati melalui kamu.”
Jadi panggilan Tuhan selalu melibatkan berkat dan melayani orang lain. Masalahnya adalah kebanyakan dari kita ingin memenuhi mimpi kita sendiri. Tapi Tuhan menciptakan kita untuk memberkati orang lain dengan mengasihi dan memberi.
Kabar baiknya adalah secara umum kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk hidup bagi Kristus, memperbesar kerajaan Allah, dan menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Dan secara khusus Tuhan memakai kita dengan berbagai panggilan yang berbeda untuk menjadi penginjil, gembala, nabi, rasul, dan guru.
Poin lainnya adalah, bahwa kita semua diciptakan untuk mengasihi dan melayani. Yohanes 3:16 mengatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Dan Paulus berkata lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Sebagai anak-anak Tuhan, mari kita tidak mengikuti pola dunia tetapi belajar untuk mengasihi seperti yang diajarkan Yesus. Dia sangat peduli dengan motivasi hati kita, melebihi apa pun.
Motivasi yang sering kali keliru dalam kehidupan kita sebagai generasi muda adalah bahwa kita bekerja untuk menjadi kaya dan bertahan hidup, kita ingin menikah dan memiliki anak karena semua orang melakukannya, kita melakukan pelayanan untuk mendapatkan kemuliaan bagi diri kita sendiri dan agar Tuhan memberkati kita. Perhatikan bahwa tujuan atau motivasi dari segala yang kita lakukan jauh lebih penting daripada apa yang kita lakukan.
Contoh di atas merupakan tujuan pribadi kita dan bukanlah tujuan Tuhan. Sebaliknya, contoh tujuan Tuhan adalah:
Saya ingin bekerja dan menjadi kaya agar saya bisa menjadi orang yang paling dermawan,
Saya ingin menikah untuk memberkati dan membantu orang lain yang sedang berjuang dengan pernikahan mereka,
Saya ingin memiliki anak untuk membesarkan generasi anak-anak yang takut akan Tuhan,
Saya ingin melakukan pelayanan untuk menjangkau orang sebanyak mungkin.
Saya ingin mendorong setiap dari kita bahwa Tuhan memiliki mimpi dan visi yang besar untuk setiap kita. Gereja, kita tidak diciptakan untuk menjadi sama dengan dunia ini dan untuk melayani diri kita sendiri atau untuk memiliki kehidupan yang biasa-biasa saja. Tujuan Tuhan bagi kita jauh melampaui itu semuanya. Mengapa Anda membatasi tujuan Tuhan yang luar biasa dalam hidup Anda?
Ada 4 langkah sederhana untuk menemukan panggilan dan tujuan Tuhan:
- MENYEDIAKAN WAKTU DENGANNYA
Luangkan waktu bersama Kristus dan siapkan waktu tertentu dan tanyakan kepada-Nya, “Apa tujuan-Mu dalam hidupku?” Yakobus berkata bahwa jika kita kekurangan hikmat, mintalah kepada-Nya dan Dia akan memberi kepada kita dengan murah hati. Mengapa ini penting? Karena kebanyakan dari kita memiliki hati dan pikiran yang teralihkan sehingga sulit untuk menyisihkan waktu dan menemukan tujuan kita yang sebenarnya.
- JANGAN MEMBUAT ALASAN
Satu hal yang pernah dikatakan pemimpin saya adalah jangan gampang menyerah dan membuat alasan. Secara lahiriah sangat biasa bagi kita untuk meremehkan apa yang mampu Tuhan lakukan melalui kita.
Misalnya:
Musa berkata bahwa dia tidak pandai berbicara tetapi akhirnya Tuhan menggunakan dia untuk berbicara kepada seluruh bangsa, Yeremia mengatakan dia terlalu muda, Gideon mengatakan dia terlalu kecil, Dan seterusnya.
Setelah mengalami beberapa hal, saya menemukan bahwa Tuhan bekerja paling baik melalui kelemahan kita karena mimpi dan visi yang diberikan Tuhan selalu melampaui apa yang mampu kita pikirkan atau bayangkan atau tangani.
Di dalam kitab Filipi dikatakan bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan kita. Jadi yang kita butuhkan adalah memiliki iman, keberanian, semangat, dan keyakinan di dalam-Nya.
Ketika saya mengetahui panggilan saya untuk menjadi salah satu pemimpin gereja, saya tidak percaya dan membuat berbagai alasan. Saya berkata kepada Tuhan bahwa saya tidak memenuhi syarat, saya terlalu sibuk, saya tidak cukup suci, tidak pandai berbicara, terlalu muda, dan segala macam alasan.
Tetapi ketika salah satu pemimpin saya mulai terus menyemangati saya, perlahan menyingkirkan rasa tidak percaya diri saya, mengubah saya menjadi pribadi yang berani dan yakin di dalam Tuhan. Dan setelah beberapa saat, dia mulai memberi saya tugas demi tugas. Dan sejak itu, saya mulai mempengaruhi kehidupan banyak orang melalui Kristus di dalam diri saya.
Hari ini, saya mendorong Anda untuk berkata kepada Tuhan, “Saya bersedia dipakai Engkau di mana pun Engkau mau.” dan berhenti membuat alasan.
- TEMUKAN IDENTITAS ANDA
Saya percaya bahwa Tuhan mampu memakai hidup Anda dengan luar biasa. Tantangannya adalah kita harus mencari tahu apa yang Tuhan katakan tentang kita dan mempercayainya. Anda dapat menemukan ini di dalam Alkitab. Saya pernah mendengar kutipan dari renungan saya yang mengatakan “Satu-satunya hal yang akan menakuti musuh adalah ketika Anda menemukan identitas Anda di dalam Kristus”. Musuh kita disebut bapa segala dusta dan dia selalu menyerang identitas kita. Tetapi ketika kita belajar mendengar suara Tuhan dan belajar tentang cerita dan bagaimana umat-Nya menanggapi panggilan-Nya, semuanya berubah.
Contoh orang yang tidak yakin dengan identitasnya adalah bangsa Israel, yang tidak pernah melihat diri mereka sebagai bangsa yang merdeka, tetapi terus melihat diri mereka sebagai budak. Atau Saul, yang tidak pernah melihat dirinya sebagai pemimpin yang hebat. Rasa tidak amannya menghalanginya menjadi raja dan pemimpin yang hebat.
Di sisi lain, Petrus mengira dia kehilangan posisinya sebagai rasul karena menyangkal Yesus, tetapi ketika dia menemukan kasih karunia dan pengampunan Tuhan, dia berubah. Pada mulanya, Yesus mengubah namanya dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dia menulis pesan yang sangat kuat dalam salah satu suratnya ketika dia berkata, ‘Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib’. Dan Dia mengatakan ini kepada kita semua yang membaca suratnya.
Dalam perjalanan pribadi saya, saya tidak pernah melihat panggilan Tuhan dalam diri saya karena saya terlalu fokus pada perkataan atau pemikiran orang lain tentang saya. Saya sering merasa tidak percaya diri karena kesalahan yang saya buat di masa lalu atau beberapa peristiwa yang terjadi di masa lalu saya. Tapi jangan biarkan kesalahan atau masa lalu Anda menentukan siapa Anda.
Gereja, mari memutuskan untuk percaya bahwa Anda adalah umat pilihan, imamat yang rajani (seorang imam yang menghubungkan umat dengan Tuhan), bangsa yang kudus (artinya Anda dipisahkan dari dunia ini), dan umat kepunyaan Allah sendiri! Anda tidak diciptakan dan dipanggil untuk menjadi orang yang biasa-biasa saja, tetapi setiap kita memiliki panggilan khusus, dalam pekerjaan kita, keluarga kita, pelayanan kita, dan semua platform lain yang Tuhan berikan kepada kita.
- TEMUKAN PEMIMPIN YANG BAIK DAN SESEORANG UNTUK MEMURIDKAN ANDA
Ini sangat penting karena selama ini bagi saya, orang lain dapat melihat karunia dan panggilan saya, yang tidak saya ketahui ada dalam hidup saya sebelumnya. Mereka akan membimbing Anda dan membawa Anda kepada Yesus, Gembala kita yang baik.
Pertanyaan terakhir adalah: mengapa kita perlu menemukan tujuan kita? Karena jika tidak, kita tidak akan bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hidup akan begitu datar dan membosankan tanpa mengetahui mengapa kita ada di bumi ini. Alasan utamanya adalah untuk merasa puas, bersemangat untuk hidup bersama Kristus, dan tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri.
Gereja, kita adalah warga surga, bukan dari bumi, oleh karena itu hiduplah seperti itu dan jangan letakkan tujuan Anda di dunia ini. Masing-masing dari kita dipanggil untuk menjadi duta besar, kita memiliki misi yang harus dipenuhi, yaitu memuridkan dan menyebarkan Injil ke seluruh bangsa. Dengan kata lain, undang orang ke surga, di mana pun Anda berada. Dan pada akhirnya, tujuan kita adalah agar Tuhan dapat berkata kepada kita, “Baik sekali perbuatanmu, hamba yang baik dan setia.” Amin.
Sumber : Tim Profesional Muda Global
Selanjutnya: THE LIFE SKILL FOR NEXTGEN