MEMPERKUAT KOLABORASI ORANGTUA DAN GURU DI IFGF KIDS
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”
(1 Korintus 3:6 TB)
Pelayanan anak di gereja ternyata tidak hanya menyentuh aspek pendidikan rohani anak pada hari Minggu saja, namun merupakan sebuah proses yang berkelanjutan yang memerlukan kontribusi aktif dari kedua pihak: guru di IFGF Kids dan orangtua di rumah.
Dalam 1 Korintus 3:6, Rasul Paulus menegaskan bahwa ia dan Apolos memiliki peran yang berbeda dalam pelayanan, dan hanya Tuhan yang dapat memberi pertumbuhan sejati. Hal ini mengajarkan kita bahwa meskipun usaha kolaborasi kita berharga, hasil akhirnya sepenuhnya adalah pekerjaan Tuhan.
Peran yang Berbeda, Tujuan yang Sama
Guru di IFGF Kids memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan benih iman di hati anak-anak. Mereka bukan hanya mengajarkan ayat-ayat Alkitab, tetapi juga membentuk karakter dan nilai hidup berdasarkan firman Tuhan. Namun, benih yang ditanam pada hari Minggu harus disirami secara teratur di rumah untuk memastikan pertumbuhannya. Di sinilah peran orangtua sangat vital.
Orangtua berfungsi sebagai mitra utama dalam proses ini. Mereka adalah “penyiram” yang memperkuat dan menyuburkan benih yang telah ditanam oleh guru di gereja. Orangtua bertanggung jawab untuk membawa ajaran yang didapat di gereja ke dalam kehidupan sehari-hari. Tugas orangtua adalah panggilan Ilahi untuk mendidik anak-anak dalam takut akan Tuhan dan memelihara mereka dalam kasih-Nya.
Kolaborasi yang Memerlukan Kesadaran Bersama
Bagi gereja yang memahami konsep kolaborasi ini, mereka menyadari bahwa gereja dan rumah adalah dua lingkungan yang saling mendukung, bukan terpisah. Kerja sama antara guru dan orangtua perlu dibangun melalui komunikasi yang berkesinambungan dan komitmen bersama.

Jika kita melihat contoh dalam Alkitab, kita akan menemukan bahwa pola kolaborasi ini sudah terlihat sejak zaman dahulu. Dalam kitab Ulangan, Tuhan memberikan perintah kepada orang Israel untuk “mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka, baik ketika mereka duduk di rumah, berjalan di jalan, berbaring, maupun bangun” (Ulangan 6:7). Ini adalah prinsip yang mendalam: pendidikan rohani bukan hanya terjadi di ruang ibadah, tetapi dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Langkah-Langkah Praktis untuk Memperkuat Kolaborasi
Agar kolaborasi antara guru dan orangtua dapat terjalin dengan kuat, kita perlu melakukan langkah-langkah praktis yang dapat memperkuat hubungan ini.
1. Membangun Komunikasi Terbuka
- Langkah Praktis: Adakan pertemuan rutin antara orangtua dan guru untuk berbagi perkembangan anak, apa yang telah dipelajari, serta area yang perlu diperhatikan.
- Contoh: Buat grup WhatsApp atau email bulanan untuk memberi pembaruan mengenai kegiatan di IFGF Kids, ayat hafalan, dan tema pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran
- Langkah Praktis: Pastikan bahwa orangtua dan guru memiliki tujuan yang sama dalam mendidik anak-anak dalam iman. Ini bisa dimulai dengan pertemuan awal untuk mendiskusikan visi dan misi IFGF Kids serta bagaimana hal itu dapat diterapkan di rumah.
- Contoh: Setiap awal semester atau bulan, guru bisa mengadakan sesi orientasi untuk orangtua tentang tema-tema yang akan dipelajari di IFGF Kids dan bagaimana orangtua dapat mendukung di rumah.
3. Mengadakan Kelas Pengasuhan Anak secara Rutin
- Langkah Praktis: Rancang kelas pengasuhan anak atau seminar untuk orangtua agar mereka lebih siap dan terbekali untuk mendukung perkembangan rohani anak-anak di rumah.
- Contoh: Mengundang pembicara atau ahli dalam bidang pengasuhan anak Kristen untuk memberikan materi mengenai bagaimana membangun iman anak di rumah melalui doa bersama, membaca Alkitab, dan memberikan teladan Kristiani.

4. Berbagi Doa dan Dukungan Rohani
- Langkah Praktis: Mengundang orangtua untuk berdoa bersama dengan guru di setiap akhir pertemuan atau bahkan selama ibadah, memohon agar Tuhan memberkati anak-anak dan memberikan hikmat kepada orangtua dan guru.
- Contoh: Setiap akhir bulan, guru dan orangtua bisa mengadakan sesi doa bersama untuk anak-anak, berdoa khusus agar Tuhan menuntun anak-anak dalam perjalanan iman mereka.
5. Menciptakan Kesempatan untuk Keterlibatan Orangtua
- Langkah Praktis: Memberikan peluang bagi orangtua untuk terlibat langsung dalam kegiatan IFGF Kids, seperti menjadi relawan dalam acara spesial atau menjadi pendamping dalam kegiatan kelas.
- Contoh: Mengadakan acara seperti “Parents Day” atau “Family Fun Day” dimana orangtua bisa ikut serta dalam aktivitas belajar anak-anak atau berpartisipasi dalam permainan atau diskusi.

6. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
- Langkah Praktis: Guru memberikan umpan balik kepada orangtua mengenai perkembangan anak dalam hal spiritual, sosial, dan emosional, serta memberi saran untuk area yang dapat diperbaiki. Orangtua juga dapat memberi umpan balik kepada guru mengenai bagaimana anak mereka bereaksi di rumah terhadap pelajaran.
- Contoh: Mengadakan sesi pertemuan one-on-one antara guru dan orangtua untuk mendiskusikan progres anak serta tantangan yang dihadapi baik di rumah maupun di gereja.
Tuhan yang Memberi Pertumbuhan
Meskipun peran kita sangat penting dalam menanam dan menyiram benih iman, kita harus selalu ingat bahwa pertumbuhan yang sejati berasal dari Tuhan. 1 Korintus 3:6 mengingatkan kita bahwa tanpa campur tangan Allah, segala usaha kita akan sia-sia. Karena hanya Tuhanlah yang sanggup memberi pertumbuhan.
Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri, pada waktu-Nya yang sempurna, dan di dalam hati anak-anak yang kita layani. Seringkali kita tidak langsung melihat hasil dari kerjasama kita. Mungkin anak tampak belum memahami dengan sempurna, atau tampaknya mereka belum bertumbuh seperti yang kita harapkan. Tetapi kita harus percaya bahwa setiap benih yang ditanam dan disiram dengan setia, pada waktunya akan berkembang.
Bersama dalam Tanggung Jawab Ilahi
Sebagai guru dan orangtua, kita adalah rekan sekerja Allah dalam membimbing generasi yang akan datang. Tanggung jawab kita bukan hanya untuk menanamkan pengetahuan tentang Tuhan, tetapi juga untuk menumbuhkan kedalaman iman dan membimbing anak-anak ini untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya. Kolaborasi ini bukanlah sekadar bagi tugas, tetapi adalah panggilan bersama untuk memuridkan anak-anak dalam kasih dan kebenaran Tuhan.
Mari kita menjalankan peran kita dengan penuh keyakinan, mengetahui bahwa Tuhan sendiri yang akan memberi pertumbuhan. Dengan kerja sama yang erat antara guru dan orangtua, kita pasti dapat menyaksikan generasi yang berakar kuat dalam iman dan siap menjadi terang di dunia.

Sumber: Luciana Crhistina (Tim IFGF Kids Global)