Pastoral Hub
top
i

IFGF Global

MENTAL HEALTH DIRECTLY AFFECTS SPIRITUAL MATURITY

Kesehatan Mental Berpengaruh Langsung Terhadap KedewasAan Rohani

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Tesalonika 5:23 TB)

Tuhan berkehendak bahwa roh, jiwa dan tubuh kita terpelihara sempurna tak kurang satu apa pun, namun kadang dalam perjalanan hidup, ketiga unsur tersebut dapat mengalami gangguan dan dikatakan tidak sedang fit atau tidak sehat.

Ketika terganggu kesehatan tubuhnya, mungkin ada pelayanan visitasi, ada doa dari penatua, namun sering kali masih harus memerlukan perawatan lanjutan dokter atau rumah sakit. Sebenarnya sama halnya bagi orang yang mengalami gangguan mental yang telah terganggu aktivitasnya dan kadang menimbulkan masalah dalam keluarga dan komunitasnya, semestinya mereka juga memerlukan perlakuan serupa.

Gangguan kesehatan mental merupakan kendala signifikan yang mengganggu hubungan horizontal dengan sesama. Pengertian gangguan yang dimaksud tidak hanya mencakup penyakit berat, seperti psikosomatik atau schizophrenia, tetapi juga terkait dengan kondisi keseimbangan emosi dan psikologis serta kesehatan sosial, yang dapat membawa dampak negatif dalam beraktivitas maupun berelasi dengan sesama. Misalnya, mudah marah, mudah khawatir, mudah tersinggung, suasana hati yang cepat berubah, suka berselisih, dan sebagainya. Hal ini akan menjadi hambatan bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Lebih jauh, bukan hanya mengganggu relasi terhadap sesama, kesehatan mental juga mempengaruhi bagaimana dia dapat menerima dirinya sendiri secara tepat.

Gangguan kesehatan mental bisa dipulihkan. Yang menjadi tantangan adalah bahwa orang yang memiliki gangguan mental kadang tidak menyadarinya, atau mungkin malu untuk membicarakannya. Hal ini membuat mereka sulit untuk meminta bantuan dan mendapatkan kesembuhan.

Berkebalikan dengan gangguan mental adalah mental yang sehat. Memiliki mental sehat sangat penting dalam kehidupan kekristenan. Mental sehat merupakan syarat perlu (bukan syarat cukup) bagi seseorang untuk memiliki kedewasaan rohani. Kekristenan merupakan penjabaran dari sentra salib, yang menggambarkan relasi dengan Tuhan secara vertikal dan dengan sesama secara horizontal.

Beberapa ciri mental yang sehat adalah ketika seseorang:

  • Mampu menyadari kelebihannya
  • Mampu menyadari kekurangannya
  • Mampu mengatasi tekanan hidup yang normal
  • Mampu menilai lingkungan secara proporsional
  • Mampu menilai produktivitasnya secara objektif
  • Mampu memberikan kontribusi kepada orang lain.

Orang yang mempunyai mental sehat akan mempunyai rasa percaya diri yang baik, namun tidak berlebihan, karena dia juga sadar akan kelemahannya. Terlalu tinggi rasa percaya diri akan menimbulkan sifat narsis, dan akan sulit untuk menerima masukan dari orang lain. Ketika menjumpai masalah dalam hidupnya, dia akan kesulitan mendapatkan seorang penasihat.

Dari manakah sumber bagi seseorang untuk mendapatkan kesehatan mental yang baik? Salah satunya adalah berasal dari lingkungan terdekat yang dapat memenuhi beberapa kebutuhan dasar pada masa pertumbuhan, antara lain:

  • Kasih tanpa syarat dan rasa aman dari keluarga
  • Lingkungan yang menumbuhkan kepercayaan diri dan harga diri
  • Kesempatan bermain dengan teman sebaya
  • Bimbingan dan disiplin yang tepat.

Tuhan bukan hanya berkehendak agar kita baik-baik saja dan sehat dalam segala sesuatu, namun Ia juga berkehendak supaya kita tumbuh dewasa, yang ditandai dengan munculnya buah roh, sebagaimana disebutkan dalam Galatia 5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”

Akan sulit dibayangkan muncul buah roh tanpa diiringi dengan kesehatan mental yang baik. Bagaimana mungkin seseorang dengan gangguan mental (yang mudah tersinggung, mudah marah, suasana hati yang cepat berubah, suka menyendiri, sulit berelasi dengan orang terdekat, depresi, dan lainnya) mampu menunjukkan sifat-sifat di atas.

Perlu kita renungkan bahwa kesehatan mental berpengaruh langsung terhadap kedewasaan rohani. Mudah dipahami bahwa kedewasaan rohani akan ditunjukkan dengan munculnya buah roh dalam kehidupannya. Dan yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menghasilkan buah-buah roh secara optimal.

Tidak mungkin menjadi dewasa secara rohani, sementara masih tidak dewasa secara emosional.
It’s impossible to be spiritually mature, while remaining emotionally immature.
– Peter Scazzero (Senior Pastor of The New Life Fellowship Church) –


Sumber: Ps. Agus Prihardjo (Koordinator Kesehatan Moral & Mental – IFGF Global)

Selanjutnya: UPDATES FROM IFGF PEKANBARU

Post a Comment