Alpha Generation – Another Beginning At Greatness
Generasi Alfa adalah generasi yang lahir diantara tahun 2011-2025. dengan kata lain masa yang kita jalani saat ini adalah masa dimana Generasi Alfa sedang terus bermunculan dan akan berkembang menjadi semakin banyak, menduduki peringkat tertinggi populasi di dunia.
Dalam seminarnya yang berjudul “”Alpha Generation”, Dr. Andik Wijaya, MD, MRepMed. mengatakan bahwa Generasi Alfa adalah generasi yang sangat kompleks kebutuhannya, karena saat ini mereka sedang “diarahkan” oleh dunia untuk menjadi generasi yang tidak percaya adanya Tuhan, tidak percaya adanya kematian dan kekekalan, Generasi hidup tanpa tujuan dan hanya mencari kesenangan, serta hidup berdasarkan persepsi orang-orang lain yang mereka percayai sebagai fakta.
Kecanggihan teknologi serta penekanan kepada kepintaran otak manusia membuat Generasi Alfa meyakini bahwa mereka bisa hidup tanpa Tuhan dan bahkan mereka bisa melakukan apa yang Tuhan lakukan. Mereka percaya bahwa mereka dapat menjadi apapun yang mereka pikirkan, dan menjalani hidup seperti yang mereka inginkan, tanpa memiliki sebuah tujuan yang jelas dan nyata di akhirnya.
Jika kita ingin melihat lebih jauh, banyak sekali tontonan, games, dan kegiatan-kegiatan yang saat ini Generasi Alfa gandrungi telah disusupi dengan prinsip-prinsip ketidakbenaran ini, dan karena Generasi Alfa hidup berdasarkan persepsi, maka apa yang mereka lihat, dengar, dan jalani setiap harinya membuat mereka berpikir bahwa itulah faktanya dan itulah kebenarannya.
Dengan latar belakang seperti ini, apa yang dapat kita lakukan terhadap generasi yang luar biasa pintar, cepat, dan memiliki banyak sekali keunggulan ini? Dapatkah kita hanya berpangku tangan dan menyerahkan pemuridan untuk Generasi Alfa ini hanya kepada beberapa orang yang mungkin kita kenal selama ini sebagai pelayan-pelayan di departemen anak di organisasi gereja kita?
- Pemuridan Generasi Alfa harus dimulai dan dilakukan di RUMAH demi RUMAH.
Seberapa sering Anda mendengar orang tua yang berkata, “saya sudah melakukan bagian saya, memberi makan, mengurus, menyekolahkan, mencukupi kebutuhan anak-anak saya, jadi kalau saya mau anak-anak saya belajar banyak mengenai Tuhan dan kehidupan rohani, maka itu bukan tanggung jawab saya melainkan tanggung jawab guru sekolah minggu atau guru di sekolahnya.”
Sebuah pemikiran dan pandangan yang sangat keliru, namun sayangnya sudah sangat umum dan dianggap benar oleh sebagian orang tua. Tapi tahukah Anda, bahwa tanggung jawab terbesar untuk seorang anak bisa mengenal siapa Tuhan yang sebenarnya, mengerti dan mengalami kebaikan Tuhan dalam kehidupan mereka, serta hidup dalam kebenaran ada di tangan setiap orang tua?
Ulangan 6:6-9 berkata, “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.”
Perintah yang sangat jelas, diberikan bukan kepada para pelayan di gereja, tapi kepada SETIAP ORANG TUA. Oleh karena itu hendaklah setiap orang tua mengajarkan kepada Generasi Alfa kebenaran firman Tuhan secara berulang-ulang, membicarakannya setiap ada kesempatan, dan menunjukkannya melalui perbuatan. Hanya dengan demikian persepsi Generasi Alfa akan menjadi persepsi yang benar dan ketika dunia menawarkan kepada mereka persepsi-persepsi yang salah, mereka akan memiliki dasar dan pegangan yang kuat untuk menolak dan tetap berjalan di dalam kebenaran. - Peran Gereja adalah menjadi PENOPANG dan PENDUKUNG untuk setiap orang tua
Jika memang pemuridan Generasi Alfa harus terjadi di setiap rumah, apakah dengan demikian pelayanan anak di gereja dapat ditiadakan? Tentu saja tidak. Tapi mari kita kembalikan semuanya kepada porsi yang benar.
Apakah peranan gereja dan departemen pelayanan anak (atau IFGF Kids) dalam pemuridan untuk anak-anak Generasi Alfa ini? Peranan terbesar gereja adalah menjadi penopang atau pendukung bagi setiap orang tua. Sudahkah selama ini kita menjalin komunikasi yang rutin dengan setiap orang tua dari anak-anak yang kita layani? Sudahkan kita bekerja sama mendoakan, mengajarikan, menanamkan benih-benih kebenaran dalam kehidupan mereka? Atau apakah selama ini kita berjalan sendiri tanpa melihat adanya sebuah korelasi yang sangat penting harus terjadi diantara orang tua dan gereja?
Gereja juga harus menjadi tempat yang siap untuk memperlengkapi setiap orang tua, menolong ketika mungkin mereka mengalami kesulitan, dan berjalan bersama ketika mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Efesus 4:11-12, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,.”
Di pihak lain, gereja juga harus tetap menjadi tempat yang terbuka bagi setiap anak-anak Generasi Alfa dapat mendengar, belajar, dan mengalami Tuhan dalam kehidupan mereka. Tanpa melihat latar belakang, keadaan, dan apapun yang dibawa oleh setiap anak-anak ini, gGereja harus menjadi tempat dimana setiap anak merasa diterima dan dikasihi.
Ketika orang tua dan gereja dapat berjalan bersama, maka Generasi Alfa akan menjadi generasi pemenang yang siap menjadi murid Kristus, siap memenangkan banyak jiwa bagi Kristus, dan siap memuridkan orang-orang yang Tuhan berikan dalam kehidupan mereka.
sumber: Ps. Ancella Gunawan (Task Force-Kids Coordinator)
Next: TRUST IN MARRIAGE