Pastoral Hub
top
i

IFGF Global

MENEMUKAN PANGGILAN ILAHI

Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang panggilan Tuhan dalam hidup Anda?


Setelah saya lulus kuliah, saya menunggu dua tahun sampai saya diterima dalam program pascasarjana untuk mendapatkan lisensi mengajar. Selama dua tahun itu, pikiran saya dipenuhi dengan ketakutan. Saya merasa putus asa dan bingung dengan masa depan saya. Dalam keputusasaan, saya berpaling kepada Tuhan dan mencari hadirat-Nya. Melihat kembali hal tersebut sekarang, saya menyadari bahwa dua tahun yang melelahkan itu dimaksudkan untuk membangun ketergantungan yang lebih besar pada Kristus dan jalan untuk mengalami panggilan Ilahi-Nya dalam hidup saya. Meskipun mungkin tampak seperti sebuah misteri besar, saya percaya bahwa kita semua ditunjuk untuk melakukan tugas tertentu oleh Tuhan untuk memenuhi tujuan besar-Nya. Dalam Yohanes 20:11-18, Maria Magdalena mengalami momen manis saat bertemu dengan Tuhan.

11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

13Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”

16 Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru.

17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Dari semua murid-murid-Nya, Yesus memilih untuk bertemu dengan Maria Magdalena terlebih dulu. Dia dipandang sebagai seorang yang status sosialnya rendah dan tidak diperhitungkan pada masa itu. Ini memberikan gambaran yang indah tentang Juruselamat kita, Dia senang untuk memenuhi kebutuhan kita. Dia senang menghibur dan memberi harapan ketika hidup kita tampak hancur. Maria tidak mengenali Yesus pada awalnya karena kesedihannya. Mungkin karena dia tidak menyangka akan bertemu Raja yang bangkit. Namun, ketika Yesus memanggil namanya, dia segera mengenali-Nya. Dalam hal yang sama, Yesus dekat dengan kita, dan Dia mengenali setiap kita. Bisakah Anda, seperti Maria, memandang Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda?


Gereja, panggilan kita adalah hasil dari hubungan pribadi kita dengan Yesus. Maria merespons dengan sukacita dan ketaatan dengan pergi memberitahu para murid. Saya percaya bahwa Tuhan tidak hanya menunjuk kita untuk satu tugas tertentu, tetapi Dia memperlengkapi kita untuk setiap perbuatan baik seperti yang disebutkan dalam 2 Timotius 3:17. Seiring berjalannya waktu, Tuhan telah memanggil saya dalam berbagai cara untuk melayani gereja. Ketika saya lebih muda, saya cenderung melayani dalam kelompok kecil untuk para pelajar. Namun, sekarang saya merasa Tuhan memanggil saya untuk melayani sebagai mentor bagi pemimpin care group baru. Dari apa yang saya perhatikan, panggilan ilahi kita sering kali dinyatakan melalui hal-hal yang membebani hati kita. Sesuatu yang sangat membebani hati saya adalah tren saat ini di mana banyak pemuda meninggalkan gereja, keluarga yang bercerai, dan masalah depresi yang merajalela di antara komunitas gereja.



Gereja kami di Vancouver telah berkomitmen untuk memfokuskan perhatian pada generasi muda, khususnya dalam memperlengkapi para pemimpin, melatih generasi muda untuk berkomitmen mengikuti Kristus, dan untuk memenuhi amanat agung. Sungguh menarik bagaimana terkadang Tuhan menempatkan kita dalam situasi yang tidak menyenangkan agar kita terus bertumbuh secara rohani. Salah satu alasan mengapa saya memilih untuk mengajar murid SD dalam karier sehari-hari saya daripada murid SMA adalah karena saya merasa terintimidasi dengan generasi masa ini. Namun, Tuhan telah mengingatkan saya bahwa Dia memampukan yang dipanggil-Nya, bukan mencari yang mampu. Sesuatu yang membuat saya tertarik adalah untuk memperdalam teologi saya, sehingga saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengikuti kelas online tentang konseling di lingkungan gereja.


Gereja, saya mendorong Anda untuk meluangkan waktu dalam Firman-Nya dan hadirat-Nya hari ini untuk mencari kehendak-Nya atas hidup Anda. Saya tahu bahwa Tuhan ingin bermitra dengan kita, yang perlu kita lakukan adalah tetap berada dalam Dia dan memahami kebutuhan mana yang ingin Dia kita layani. Saya berdoa agar saat Anda memasuki bulan mendatang, Anda akan memulai pelayanan dengan hati yang rela dan mau belajar, dan penuh dengan semangat. Mari kita sambut setiap hari sebagai kesempatan untuk melayani Tuhan melalui segala aspek kehidupan. Saya berharap kita mau datang dengan hati yang taat seperti yang dilakukan Maria Magdalena, untuk dipakai sebagai utusan-utusan-Nya agar dunia melihat kasih Allah melalui kita.


Dalam kasih-Nya,

Jennifer Wijaya

(Koordinator Wanita Global)

Post a Comment